VIVAnews - Suhu planet Bumi terus menunjukkan tren
kenaikan. Jika kenaikan sudah terlalu banyak, sebagian besar populasi
manusia yang tersebar saat ini harus berpindah tempat tinggal atau
mengandalkan air conditioner untuk menghindari kematian.
“Saat ini, kita punya air conditioning untuk kenyamanan. Namun jika kondisi terus seperti ini, air conditioning
nantinya berfungsi untuk menyelamatkan nyawa manusia,” kata Steven
Sherwood, ketua tim peneliti asal University of New South Wales di
Sydney, seperti dikutip dari Discovery News, 15 Desember 2010.
Kondisi
itu, kata Sherwood, memang tidak akan terjadi dalam waktu dekat. “Akan
tetapi, mengabaikan potensi pemanasan global seperti yang saat ini
terjadi merupakan tindakan bodoh,” ucapnya.
Sherwood menyebutkan,
manusia tidak dapat bertahan hidup jika suhu kulit melampaui 35
derajat Celcius dalam jangka waktu beberapa jam nonstop. Meski banyak
orang yang tinggal dan bahkan bekerja di lingkungan bersuhu di atas 45
derajat Celcius atau lebih, keringat membuat kulit mereka tetap dingin.
Syaratnya, cuaca tidak terlalu lembab.
Secara teknis, manusia bisa bertahan hidup jika wet-bulb temperature di bawah 35 derajat Celcius. Sebagai informasi, wet-bulb temperature adalah temperatur yang tercatat dari termometer yang diselimuti pakaian basah dan mendapatkan ventilasi yang baik.
“Batas wet-bulb pada dasarnya merupakan titik di mana seseorang akan mengalami overheat bahkan
jika mereka dalam kondisi telanjang di bawah bayangan, dalam kondisi
basah, dan berdiri di depan kipas angin besar,” kata Sherwodd.
Saat ini, kata Sherwood, tidak ada satu tempat pun di Bumi yang memiliki temperatur wet-bulb
lebih dari 30 derajat Celcius. Akan tetapi, jika terjadi kenaikan suhu
global mencapai 11 derajat, maka akan ada banyak kawasan di Bumi yang
akan memiliki temperatur wet-bulb lebih dari 35 derajat Celcius pada periode tertentu sepanjang tahun.
Menurut
pemodelan iklim yang digunakan oleh tim peneliti, kawasan tersebut
antara lain adalah kawasan timur Amerika Serikat, seluruh sub kontinen
India, sebagian besar Australia, dan sebagian China.
Jika
kondisi seperti saat ini terus berlangsung, diperkirakan, suhu bumi akan
naik antara 4 sampai 7 derajat Celcius di tahun 2100 mendatang. Dan
jika tren pemanasan global tidak berubah, tahun 2300 mendatang, Bumi
akan terlalu panas. Tidak hanya bagi manusia, tetapi juga bagi seluruh
mamalia lain termasuk hewan.
Kondisi suhu panas sebenarnya pernah
dialami Bumi sekitar 55 juta tahun yang lalu. Ketika itu, sebagian
besar mamalia musnah dan hanya beberapa spesies dinosaurus saja yang
berhasil bertahan hidup. (umi)
Rabu, 15 Desember 2010
Tahun 2300, Bumi Terlalu Panas bagi Manusia
Posted by arkan on 04.49. fakta - No comments
0 komentar:
Posting Komentar